Tutorial Uji Kruskal Wallis SPSS Mudah Lengkap
|Kapan menggunakan Uji Kruskal Wallis?
Uji Kruskal Wallis merupakan uji nonparametrik yang digunakan untuk melihat adakah perbedaan (uji beda) antara dua atau lebih kelompok yang saling bebas (tidak berpasangan). Kelompok pada variabel independent dapat dua atau lebih, namun utamanya digunakan pada LEBIH dari 2 kelompok yang saling bebas (karena untuk 2 kelompok saling bebas bisa menggunakan uji Mann Whitney U saja).
Skala data untuk variabel dependent-nya minimal berskala Ordinal, artinya skala data rasio/interval juga boleh diuji dengan uji Kruskal Wallis apabila syarat uji parametriknya (One Way Anova) tidak dapat dipenuhi. Biasanya Uji Kruskal Wallis menjadi uji alternatif dari One Way Anova ketika data setiap kelompok tidak berdistribusi normal.
Misalnya, Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kadar glukosa darah sewatu antara 4 kelompok perlakuan:
- kelompok mencit yang tidak diberi apa-apa
- kelompok mencit yang mendapat glibenklamid
- kelompok mencit yang mendapat rebusan kemangi 5 mg
- kelompok mencit yang mendapat rebusan kemangi 10 mg
Umumnya bila data glukosa darah sewaktu setiap kelompok berdistribusi normal dan variasi antar kelompoknya homogen, kita menggunakan uji parametrik dengan One Way Anova. Seandainya asumsi ini tidak terpenuhi, maka alternatifnya kita dapat menggunakan Uji Kurskal Wallis.
Syarat Uji Kruskal Wallis
- Variabel independent berskala kategorik lebih dari 2 kategori/kelompok yang saling bebas (tidak berpasangan). Untuk dua kelompok juga bisa (namun lebih baik pakai uji Mann Whitney U saja bila hanya 2 kelompok)
- Variabel dependent berskala minimal Ordinal.
Tutorial Uji Kruskal Wallis
Misalnya, Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kadar glukosa darah sewatu antara 4 kelompok perlakuan:
- kelompok mencit yang tidak diberi apa-apa
- kelompok mencit yang mendapat glibenklamid
- kelompok mencit yang mendapat ekstrak kemangi 5 mg
- kelompok mencit yang mendapat ekstrak kemangi 10 mg
Silahkan download file latihan pada link berikut ♥KruskalWallis.sav♥
Kemudian buka file tersebut pada SPSS sehingga tampak data view. Tampak ada 2 variabel, variabel GDS (gula darah sewaktu) berupa skala rasio/interval, dan Variabel Grup berupa skala kategorikal.
Kemudian pada Variabel View. Tampak pada Value koding untuk kategori grup, koding 1 = kontrol; koding 2 = glibenklamid; koding 3 = ekstrak kemangi 5 mg; koding 4 = ekstrak kemangi 10 mg.
Kemudian kita bisa uji normalitas untuk mengetahui apakah data setiap kelompoknya berdistribusi normal sebagai salah satu syarat untuk dilakukan uji parametrik dengan One Way Anova. Bila syarat uji Anova tidak terpenuhi kita bisa gunakan uji Kruskal Wallis sebagai alternatif.
Caranya: Analyze > Descriptive Statistics > Explore
Kemudian lakukan langkah berikut:
- Pindahkan variabel dependent (GDS) pada Dependent List, dan variabel independent (Grup) pada factor list.
- Klik Plots
- Centang Histogram (untuk menampilkan distribusi data dalam histogram), Normality plots with test (untuk uji normalitas)
- Klik Continue
- Klik OK untuk menganalisis
Pada output akan keluar hasil, lihat pada tabel Test of Normality, dapat dilihat hanya kelompok glibenklamid yang datanya tidak berbeda dengan data distribusi normal teoritis (artinya berdistribusi normal). Kelompok lainnya datanya berbeda signifikan dengan data distribusi normal teoritis (artinya tidak berdistribusi normal) . Sehingga untuk dilakukan uji secara parametrik dengan Anova tidak dapat dilakukan. Selanjutnya kita akan melakukan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar glukosa darah sewaktu antar keempat kelompok perlakuan tersebut.
Caranya: Analyze > Nonparametric Tests > Legacy Dialogs > K Independent Samples
Kemudian lakukan langkah berikut:
- Pindahkan variabel GDS pada Test Variable List; dan Group pada Grouping Variable.
- Klik Define Range
- Pada Kotak baru yang muncul, isikan nilai koding minimum 1 (koding untuk kelompok kontrol) dan nilai maksimum 4 (koding kelompok ekstrak kemangi 10 mg). Artinya yang akan dianalisis adalah kelompok 1 hingga 4.
- Klik Continue
- Klik OK untuk menganalisis
Kemudian Hasil analisis akan keluar pada jendela output.
Cara Membaca Hasil Output Uji Kruskal Wallis SPSS
Pada output akan tampil hasil Kruskal-Wallis Test, pada tabel akan tampak rangking rata-rata dari masing-masing grup. Kelompok glibenklamid memiliki rangking rata-rata yang paling kecil (berarti kadar GDS pada kelompok ini yang paling rendah), selanjutnya kelompok ekstrak kemangi 10 mg; kemudian ekstrak kemangi 5 mg; dan yang paling besar rangking rata-ratanya adalah kelompok kontrol (berarti kadar GDS pada kelompok ini yang paling besar).
Apakah antar kelompoknya berbeda signifikan?
untuk menjawab pertanyaan ini kita bisa lihat pada tabel Test Statistics.
Pada Test Statistics dapat dilihat nilai p=0,000 atau bisa kita tulis p<0,001 (p<alfa; alfa 5% atau 0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna kadar GDS antar keempat kelompok.
Bagaimana cara penulisan atau pelaporan hasil uji kruskal wallis pada laporan penelitian atau artikel penelitian kita?
Cara pelaporan hasil uji Kruskal Wallis pada artikel penelitian pada uji non parametrik sedikit berbeda dengan uji parametrik. Bila pada uji parametrik kita biasa menulis nilai rata-rata dengan standar deviasinya dan nilai p. Maka, pada uji Kruskal Wallis yang dilaporkan adalah nilai chi-square (di sini SPSS menuliskannya sebagai nilai Chi Square walaupun sebenarnya nilai ini adalah nilai H atau nilai Kruskal Wallis H), df, dan nilai p.
Sehingga penulisan hasil uji kruskal wallis pada laporan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: “Terdapat perbedaan kadar glukosa darah sewaktu yang signifikan secara statistik antara kelompok kontrol, glibenklamid, kemangi 5 mg, dan kemangi 10 mg (H=35,672, 3 d.f, p=0,00), dengan rangking rata-rata kelompok glibenklamid sebesar 5,5; kelompok ekstrak kemangi 10 mg sebesar 16,20; kelompok ekstrak kemangi 5 mg sebesar 24,80; dan kelompok kontrol sebesar 35,5.”
(H=35,672, 3 d.f, p=0,00) H adalah nilai chi-square pada tabel (nilai ini sesungguhnya adalah nilai Kruskal Wallis H makanya dituliskan dengan simbol H pada pelaporan); d.f adalah degree of freedom, dan p adalah nilai signifikan.
Semakin besar nilai H menunjukkan semakin besar perbedaan antar grup yang dibandingkan.
Bagaimana Uji Post Hoc pada Kruskal Wallis?
Seperti layaknya uji Anova, pada Kruskal Wallis juga dibutuhkan uji lanjutan (post hoc test) untuk menentukan kelompok yang mana saja yang saling berbeda signifikan. Karena pada uji Kruskal Wallis kita hanya tahu bahwa di antara keempat kelompok tersebut ada yang berbeda, bisa jadi tidak semuanya saling berbeda. Untuk mengetahui kelompok mana saja yang nilai GDS nya saling berbeda kita bisa melakukan uji Mann Whitney berulang antara:
- Kelompok 1 dengan Kelompok 2
- Kelompok 1 dengan Kelompok 3
- Kelompok 1 dengan Kelompok 4
- Kelompok 2 dengan Kelompok 3
- Kelompok 2 dengan Kelompok 4
- Kelompok 3 dengan Kelompok 4
Sebagai Contoh akan diperagakan bagaimana cara uji beda antara kelompok 1 dengan kelompok 2.
Caranya: Analyze > Nonparametric Tests > Legacy Dialogs > 2 Independent Samples
Kemudian lakukan langkah berikut:
- Pindahkan variabel GDS pada Test Variable List, dan Group pada Grouping Variable
- Klik Define Group
- Muncuk kotak baru. Isikan grup mana saja yang akan dilakukan uji beda Mann Whitney. pada contoh ini kita akan menguji antar kelompok kontrol (koding 1) dengan kelompok glibenklamid (koding 2).
- Continue. Sebagai tambahan kita juga bisa mengklik Option dan mencentang Deskriptif untuk mendapatkan nilai mean atau median)
- OK untuk menganalisis
Hasil dari uji Mann Whitney antara kelompok kontrol dan kelompok glibenklamid dapat dilihat bahwa kadar glukosa darah sewaktu antara kelompok kontrol dan glibenklamid berbeda bermakna (U=0,000, p<0,001).
(U=0,000, p=0,000). U adalah nilai Mann-Whitney U, p adalah nilai asymp sig (2-tailed).
Untuk uji pada pasangan yang lainnya silahkan dapat mengulangi langkap uji mann-whitney di atas, dan mengganti define grup menjadi grup yang akan anda uji, hingga semua kombinasi pasangan diketahui adakah beda kadar GDS yang bermakna.
Demikian tutorial mudah mahir uji Kruskal Wallis
Bila menyukai artikel ini, silahkan dibagikan ke media sosial, semoga ilmu ini tidak hanya berhenti di anda tetapi juga dapat membantu orang lebih banyak lagi.
Salam hangat dan semoga sukses,
Muhammad Aditya
Summary
Uji Kruskal Wallis merupakan uji beda nonparametrik. Biasa digunakan sebagai uji alternatif One Way Anova bila syaratnya tidak terpenuhi.
Syarat uji Kruskal Wallis adalah: Variabel independen berskala kategorikal dengan kategori/kelompok lebih dari 2 yang saling bebas; variabel dependentnya minimal berskala ordinal. Uji Post Hoc pada Kruskal Wallis dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney berulang.
Pak, sy punya 3 klompok yg akn dbandingkan, data tdk normal dan tdk homogen, sy selesaikn dgn kruskal wallis. Maunya sy lanjut post hoc dgn mann whitney, tp krn dt tdk homogen sy pakai kolmogorof. Apakah yg sy lakukan sdh benar?
Terimakasih byk, smg mjd amal kebaikan.
Ya, sudah benar. Karena uji beda Mann Whitney tidak sensitif terhadap data dengan varians berbeda (tidak homogen), maka alternatifnya adalah uji kolomogorov smirnov Z yang sensitif terhadap varians data yang berbeda (data tidak homogen).
Semoga sukses, Aamiin YRA
Terimakasih banyak Pak…semoga Bapak dan klg makin dsayang Allah. Amiin.
Doa yang sama saya hanturkan buat mbak dan sekluarga :), aamiin YRA.
Selamat malam pak,
Saya punya 4 data hasil pengamatan perlakuan temephos per 15 menit.
Apakah untuk menganalisis data tersebut secara deskriptiv dan uji anova saya pakai data hasil pengamatan (data mentah per menitnya) atau data kumulatif???
Trimakasih banyak pak. Salam
Selamat malam
Tergantung dari metode penelitian dan tujuan yang bapak Lakukan. Bila ingin mengetahui deskriptif dan perbedaan tiap tahap per15 menit bisa pakai data per 15 menitnya.
Semoga dapat menjawab pertanyaan Bapak.
Pak maksd dari chi square dari hasil kruskal wallis itu apa pak artinya bagaimana pak ???
Apakah kita cma membaca asym.sig sebagai hasilnya ??
Dan untun chi square apakah ada pengaruhnya pak ??
pada tabel output hasil SPSS memang tertulis sebagai nilai Chi Square, sesungguhnya nilai tersebut adalah nilai Kruskal Wallis H. Nilai ini semakin besar maka menunjukkan semakin besar pula perbedaan antar gruop yang dibandingkan.
nilai asym sig adalah nilai P atau p-value. bila hanya ingin tau ada beda atau tidak antar grup yang diuji hanya melihat nilai asym sig saja juga bisa.
semoga dapat menjawab pertanyaan saudara
Assalamu’alaium
pa ada yang ingin saya tanyakan dan mohon pencerahannya
saya punya 2 sampel berbeda, kedua sampel diperlakukan sama dengan 4 perlakuan. data tidak berdistribusi normal tapi homogen.dan yang saya cari perbedaan (signifikan) antara sampel 1 dan 2
1. uji apa yang paling tepat untuk kasus tersebut??
2. jika menggunakan uji kruskal wallis, apakah harus dilakukan setiap sampel untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan??
3. apa uji lanjutan untuk mengetahui perbedaan (signifikan) dari 2 sampel tersebut, apakah menggunakan uji mann whitney??
mohon pencerahannya
wassalam
wa’alaikumsallam wr wb
maaf lama, saya baru sempat online kembali
berarti ada 2 kelompok sampel yang diperlakukan sama dengan 4 perlakukan.
berarti akan ada 4 hasil pengukuran pada kelompok 1 dan 4 hasil pengukuran pada kelompok 2?
karena tidak berdistribusi normal berarti analisisnya secara nonparametrik. sebelum saya bisa menjawab ketiga pertanyaan mbak Dwi, Uji yang tepat tergantung dari apa yang mau dicari bedanya, apakah beda antar perlakuan di dalam kelompok, atau antar perlakuan antar kelompok?
siang gan,, saya melakukan penelitian dengan 3 stasiun, setiap stasiun 3 transek, setiap transek 3 plot dan setiap plot itu dibagi menjadi A,B,D,R
saya melakukan uji anova oneway utk mengetahui persentase kandungan corg, dan uji t utk menguji perbedaan antar biomass abg (B,D) dan blg (A,R)
hasil yang saya peroleh selalu H0.
Kalau boleh tau apa hasilnya salah atau ujinya yang tidak sesuai?
tolong pencerahannya, kirm ke eamil saya ya gan
terimakasih banyak
Selamat siang Bapak, saya mau menanyakan tentang analisa data untuk penelitian saya. Penelitian saya menggunakan 2 variabel bebas yang terdiri dari varietas kacang di mana ada dua varietas yang digunakan dan var.bebas berikutnya adalah dosis vermikompos yang terdiri dari 5 dosis. untuk parameter saya adalah aktivitas enzim Saya sudah cek distribusi datanya tidak normal, saya sudah mencoba transformasi data tetapi tetap tidak normal, jadi saya mau menggunakan uji non parametrik. Namun saya masih bingung tentang uji non parametrik apa yang cocok untuk menganalisa data saya
Saya mohon bantuannya Pak
Terimakasih banyak..
Untuk man whitney p value nya <0,05 atau <0,001?
tergantung peneliti menentukan nilai alfa nya berapa. boleh 5% (0,05) boleh 1% (0,01)
kalau untuk penulisan p<0,001 itu hanya apabila nilai p terlalu kecil misalnya p=0,00000 maka dalam naskah artikel sebaiknya langsung ditulils p<0,001
Permisi Pak,
Kalau saya lihat data bapak ini cuman 1x sampling ya?
Maaf mau nanya cara masukkan data gula darah di data view untuk data gula darah yang di ambil tiap minggu (total ada 5 minggu, jadi ada 5x sampling) bagaimana biar bisa sekaligus ya??
Pak maaf saya mau nanya, data saya normal tp ada yg tdk linier. Saya mau melakulan uji beda 2 variabel dgn kategori lbh dr 2 (usia). Apakah kruskall wallis bisa saya gunakan untuk uji beda variabel saya? Terimakasih pak sebelumnya 🙏